Bismillâh
KIAT PRAKTIS MENERJEMAH BAHASA ARAB
KE DALAM BAHASA INDONESIA
Oleh: Ust. H. Lalu Heri Afrizal
A. Prolog (kiat menerjemah Bahasa Arab)
Kegiatan terjemah sudah
berumur cukup tua, barangkali setua manusia mengenal lambang-lambang bahasa
lisan. Tidak demikian halnya dengan kegiatan terjemah 'profesional'. Ia mungkin
baru belakangan dikenal dan populer, yakni ketika bahasa (lisan dan tulisan)
menjadi denominator utama bagi eksistensi kebudayaan dan peradaban besar di
dunia, termasuk Indonesia
B. Langkah Awal Menerjemah
Kegiatan terjemah pada dasarnya sama dengan aktivitas menulis.
Ia pada hakikatnya adalah keterampilan atau kemahiran. Kita hanya butuh waktu
dan kesabaran untuk mengasah ketajamannya. Sederhananya, kegiatan terjemah
adalah kebiasaan (Habit), sama seperti kita sedang belajar berenang atau
bersepeda.
Dalam kegiatan terjemah dibutuhkan unsur bakat. Akan tetapi ia
tidak bisa banyak membantu jika alat-alat untuk menerjemah itu sendiri tidak
dimiliki dan digunakan. Alat-alat atau perangkat utama yang dimaksud adalah The
language (bahasa). Faktor penguasaan bahasa (mahârah lughawiyyah),
baik itu bahasa asli penerjemah ataupun bahasa asing yang hendak diterjemahkan,
adalah sarana vital untuk menghasilkan terjemahan yang berkualitas.
Penguasaan terhadap
gramatikal, struktur dan gaya bahasa yang akan diterjemah adalah syarat mutlak
yang harus dipenuhi oleh seorang penerjemah. Lebih dari itu, Penerjemah juga
harus mampu menjadikan bahasa asing tersebut sebagai bagian dari bahasanya.
Artinya, dalam dunia terjemah, unsur perasaan (Dzauq) juga memiliki
peran besar untuk menghasilkan terjemah yang baik dan bergizi.
Selain itu, Penerjemah juga harus memiliki wawasan yang luas seputar budaya
daerah Asal Bahasa, sehingga tidak menerjemahkan kata hanya dengan makna
leksikal yang terdapat dalam kamus.
Penerjemah juga dituntut
untuk menguasai tata bahasa dan karekteristik bahasa Indonesia serta wawasan
keindonesiaan. Hal ini sangat dibutuhkan untuk menjamin terjemahan yang tepat
dan akurat, sekaligus menghaluskan dan
mencairkan bahasa terjemahan, agar selalu renyah dan mudah dipahami
pembaca. Jadi, terus perbanyak tabungan kosakata anda dan kalimat-kalimat baku
yang sudah popular di tanah air. Setidaknya untuk tahap pertama penerjemah
harus memiliki Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kamus-kamus populer, dan
kalau bisa kamus-kamus istilah seperti politik, ekonomi, kedokteran dan
lain-lain.
C. Langkah-langkah Kreatif Menerjemah
Selanjutnya, bagaimana
memperoleh hasil terjemahan yang baik? Sebagai tambahan dari penjelasan sebelumnya,
berikut beberapa Langkah Kreatif yang sangat membantu penerjemah dalam
meningkatkan kualitas dan hasil terjemahnya. Yaitu:
- Mengenali karakter kedua bahasa.
Diantara karakteristik bahasa Arab adalah memberikan perhatian terhadap jumlah
fi'liyah (predikat didahulukan dari subyek) dan jumlah ismiyyah
(mendahulukan subyek dari predikat). Sementara karakteristik bahasa Indonesia,
selalu mendahulukan subyek daripada predikat.
- Menambah Wawasan
Seorang penerjemah dituntut untuk memiliki wawasan luas, terutama
terhadap tema bahasan yang sedang ia terjemahkan. Dengan demikian, akan
mempermudah dalam proses penerjemahan, khususnya ketika mendapatkan beberapa
nama atau terminologi yang berkaitan dengan spesialisasi ilmu tertentu. Contoh
sederhananya adalah penulisan nama orang di dalam bahasa Arab. Dalam buku-buku
berbahasa Arab, jarang sekali kita mendapatkan penulisan nama orang asing,
misalnya, Ban Ki Mon, Ehud Olmert, Susilo Bambang Yudoyono, dll, yang
mengikutsertakan nama aslinya dengan tulisan latin. Sebagian kita mungkin
menganggap sepele hal-hal seperti ini, namun di 'lapangan' terjemah kita akan
menemukan banyak hal ini. Maka, jawabannya adalah, Penerjemah harus
berwawasan. Terlebih, jika naskah terjemahan tersebut beraroma pemikiran
dan politik. Contoh, kalimat Istifta, Hudnah, Isytibakat,
Bukhtanashar dll.
- Kemampuan menggunakan sumber-sumber rujukan, baik yang berbentuk kamus umum biasa, kamus elektronik, maupun kamus peristilahan serta nara sumber bidang yang diterjemahkan. Seorang penerjemah harus memiliki kamus dari dua bahasa sekaligus. Akan lebih baik jika ia memiliki pelbagai macam kamus, terutama berkaitan dengan kamus istilah terhadap spesialisasi suatu ilmu. Dan yang terpenting adalah, jangan 'malas' buka kamus, apalagi penerjemah pemula. Semakin sering membuka kamus maka semakin banyak pula inventaris kosa kata yang kita miliki dan semakin lancar dan luwes kita menerjemah.
- Menggunakan Metode Maknawi
Selain metode penerjemahan harfi, kata perkata (literal), atau
memindahkan bahasa dari teks ke teks, ada pula metode penerjemahan maknawi
(adaftif). Model terjemah seperti ini lebih menekankan pada tekhnik
'Pembahasaan kembali', yaitu dengan menggunakan pola dan struktur bahasa
terjemah yang lebih renyah dan komunikatif. Metode terjemah seperti memiliki,
memiliki implikasi positif dan negatif. Positifnya, sebuah terjemahan akan
menjadi lebih sederhana dan lebih mengenai sasaran dibandingkan hanya
menitikberatkan kepada terjemah harfiyah, yang seringkali kurang enak dibaca.
Negatifnya, terjemah maknawi yang terlalu 'liar' bisa menghilangkan gaya bahasa
dan karakteristik (uslub atau ta'bir) penulis. Maka, penerjemah perlu
memahami kedua hal tersebut. Ia dituntut mampu menerjemah dengan struktur
bahasa yang sederhana serta dipahami, dengan tetap berusaha untuk tidak terlalu
jauh dari kareakteristik bahasa yang akan diterjemahkan. Jadi, terjemah yang
baik adalah, Terjemah yang dinamis, tidak kaku serta mudah dipahami!
- Optimalkan Editing!
Editing adalah proses terakhir perbaikan naskah terjemah. Proses ini
sangat menentukan hasil dan kualitas sebuah terjemah. Baik tidaknya sebuah
terjemah sangat tergantung dengan hasil editing naskah, baik dari segi struktur
bahasa, gramatikal dan validitas isi terjemahan. Jangan tergesa-gesa
menyelesaikan editing atau perbaikan naskah. Cermati beberapa kali setiap
halaman terjemahan anda. Hindari mengedit tulisan pada saat anda lelah atau
mengantuk. Ini dapat menyebabkan kualitas editan anda kurang maksimal. Upayakan
kondisi tubuh benar-benar fit dan bersemangat ketika mengedit, agar
dapat merangsang seluruh potensi dan kemampuan kita ketika mengedit.
![](file:///C:\Users\SHREYA~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
D. Trik-trik umum menerjemah bahasa Arab
ke dalam bahasa Indonesia
Bebrapa langkah dalam
menrejemah:
a. Tentukan jenis
kalimatnya apakah jumlah ismiyyah atau jumlah fi’liyyah
b. Terjemahkan kata-kata yang terlibat dalam
kalimat secara leksikal
c. Tentukan pola yang dianut kalimat dalam aturan
bahasa Arab terutama subyek (musnad ilaih) dan predikat (musnad).
d. Dalam
bahasa Arab terdapat dua pola kalimat utama: P + S dan S + P,
namun dalam bahasa Indonesia pola kalimat yang lazim adalah S + P. Oleh
karena penerjemahan yang dilakukan ke dalam bahasa Indonesia hendaknya
mengikuti struktur kalimat atau pola kalimat bahasa Inndonesia.
Contoh:
ذهب زيد إلى المدرسة
S
P
Dalam kalimatdi atas predikat didahulukan dari Subyeknya.
Namun dalam penerjemahannya, subyek didahulukan dari predikatnya agar sesuai
dengan tata bahasa Indonesia. Sehingga menjadi: Zaid pergi ke sekolah
S P
=> Jenis kalimat termasuk jumlah
fi’liyyah (P + S)
![](file:///C:\Users\SHREYA~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
Terjemahkan perkata secara leksikal =>
Tentukan subyek (musnad ilaih) dan predikat (musnad) kalimat.
Pola yang dianut adalah (predikat + subyek) => Ubah pola menjadi (subyek +
predikat)
Contoh:
ذهب
الولد إلى المسجد
Arti
leksikalnya:
ذهب
: telah pergi
الولد
: seorang anak
إلى
: ke
المسجد
: masjid
Jadi terjemahan leksikal kalimat diatas
adalah “Telah pergi seorang anak ke masjid.”
·
telah pergi :
Predikat
·
seorang anak : Subyek
Pola terjemahan setelah diubah ke dalam bahasa
Indonesia: “Seorang anak telah pergi ke masjid.”
·
seorang anak : Subyek
·
telah pergi :
Predikat
Latihan:
يعيش الناس فى
أمن وأمان فى ظل دولة الإسلام
P S K
Umat manusia akan hidup dalam
kondisi aman dan tentram di bawah naungan negara Islam
قال الفقهاء إن طلاق المرأة مندوب إليه عند تفريط المرأة في
حقوق الله الواجبة عليها
P S O
Para ulama mengatakan bahwasa perceraian itu dianjurkan ketika
seorang istri melalaikan hak-hak Allah (kewajiban-kewajiban yang ditetapkan
oleh Allah) atas dirinya.
فما لبث أن ولى أمر الخلافة حتى دان بلاد
العرب كلها بالإسلام
Tidak lama setelah ia menjabat
sebagai khalifah, seluruh tanah Arab memeluk agama Islam
=> Jenis kalimat termasuk jumlah
ismiyyah ( S + P )
1.
Pola (a)
![](file:///C:\Users\SHREYA~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
Terjemahkan perkata secara leksikal
=>Tentukan subyek (musnad ilaih) dan predikat (musnad)
kalimat. Pola yang dianut adalah (subyek + predikat). => Tambahkan
penghubung itu, adalah atau merupakan
sehingga polanya menjadi (subyek + itu / adalah / merupakan
+ predikat).
Contoh:
الكتاب جديد
Arti leksikalnya adalah:
الكتاب
: buku
جديد
: baru
Terjemahan leksikalnya adalah “Buku baru”
·
buku: Subyek
·
baru: predikat
Terjemahan bahasa indonesia setelah
menambahkan penghubung itu atau adalah “Buku
itu baru “
·
buku: Subyek
·
tambahan itu
·
baru: predikat
Latihan:
الغيبة ذكرك أخاك لما يكره
P S
Ghibah adalah
membicarakan sesuatu tentang saudaramu yang tidak ia sukai
البر
لا يبلى والذنب لا ينسى والديان لا ينام وكما تدين تدين تدان
Kebaikan tak kan usang, dosa tak kan
terlupa, Yang Maha Meminta pertanggung jawaban amal tiada pernah tidur, dan
sebagaimana engkau berbuat begitulah engkau dibalas
2.
Pola (b)
![](file:///C:\Users\SHREYA~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.gif)
Terjemahkan perkata secara leksikal
=>Tentukan subyek (musnad ilaih) dan predikat (musnad)
kalimat. Pola yang dianut adalah (predikat + subyek), karena tujuan penekanan
makna =>Tambahkan penghubung ada atau adalah
sehingga polanya menjadi (predikat + ada / adalah + subyek).
Contoh:
من
أركان الإسلام الصلاة
Arti
leksikalnya adalah:
من
: termasuk / sebagian dari
اركان
الإسلام :
rukun rukun Islam
الصلاة
: Shalat
Jadi
terjemahan leksikalnya adalah “Termasuk rukun rukun Islam shalat.”
·
termasuk rukun rukun islam : Predikat
·
shalat : Subyek
·
termasuk rukun rukun islam : Predikat
·
tambahan penghubung ada atau adalah
·
shalat :
Subyek
Terjemahan bahasa indonesia setelah
menambahkan penghubung ada atau adalah: “Salah
satu rukun agama Islam adalah shalat”
- من حسن إسلام المرء تركه ما لا يعنيه
S P
Diantara baiknya
keislaman seseorang adalah meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak
bermanfaat baginya.
- من المسلمين من
لا يهتم بأمور المسلمين
S P
Sebagian orang
Islam ada yang tidak mau peduli terhadap permasalahan kaum Muslimin
E. Pola-pola tertentu yang meiliki peran
tertentu dan makna tertentu.
1. Maf’ul Muthlaq
Maf’ul muthlaq adalah susunan kata dalam bahasa arab yang
menunjukkan makna sungguh-sungguh (sangat) atau seperti
jika menunjukkan arti jenis. Contoh:
فهمت
الدرس فهمًا
Terjemahan leksikalnya adalah: “Saya memahami
pelajaran suatu pemahaman." Terjemahan dengan memperhatikan bentuk Maf’ul
muthlaq adalah “Saya sungguh- sungguh memahami
pelajaran”, atau "Saya sangat memahami pelajaran"
سرت المرأة
سير السحاب
Terjemahan leksikalnya adalah: “Berjalan
perempuan jalan awan “
Terjemahan dengan memperhatikan bentuk Maf’ul
muthlaq adalah “Perempuan itu berjalan seperti/bagaikan jalannya
awan”
2.
Maf’ul Li Ajlihi
Maf’ul Li Ajlihi adalah susunan kata dalam bahasa arab yang
menunjukkan makna untuk
atau dalam rangka. Contoh:
جئت هنا طالبا للعلم
Terjemahan leksikalnya adalah: “Saya
datang ke sini mencari untuk ilmu.” Terjemahan dengan memperhatikan
bentuk Maf’ul Li Ajlihi adalah “Saya
datang ke sini dalam rangka mencari ilmu.”
3. Zharaf Zaman
Zharaf
Zaman adalah susunan kata
dalam bahasa arab yang menunjukkan
makna pada. Contoh:
ذهبت
الى الجامعة صباحًا و رجعت منها
نهارًا
Terjemahan leksikalnya adalah: “Saya pergi
ke universitas pagi dan kembali
darinya(universitas) siang.”
Terjemahan dengan memperhatikan bentuk Zharaf
Zaman adalah: “Saya pergi ke universitas pada pagi
hari dan kembali darinya (universitas) pada siang
hari.”
4. Zharaf Makan
Zharaf Makan adalah susunan kata dalam bahasa arab yang
menunjukkan makna di .
Contoh:
المسجد أمام البيت
Terjemahan leksikalnya adalah: “Masjid depan
rumah.” Terjemahan dengan memperhatikan bentuk Zharaf Makan adalah
“Masjid itu di depan rumah.”
5. Hâl
Hal adalah susunan kata dalam bahasa arab yang
menunjukkan makna dengan cara atau secara, dalam
keadaan / sambil. Contoh:
- جاء الرجل
مغضبا
Terjemahan leksikalnya adalah: "Telah
datang seorang laki-laki marah" Terjemahan dengan memperhatikan bentuk Hâl
adalah "Laki-laki itu datang dalam keadaan / sambil marah-marah"
Sebuah kaidah dalam bahasa berbunyi:
"Al-Jumlah ba'dal ma'rifah hâl", oleh karena itu kalimat yang
datang setelah ma'rifah dihubungkan dengan "dengan cara / dalam
keadaan / sambil", sebagaimana pada hâl mufradah.
Contoh:
- ذهب
الحمار يطلب قرنين فعاد مصلوم الأذنين
Si keledai pergi mencari
dua tanduk, namun ia kembali dalam keadaan kedua telinganya terpotong.
6. Na’at (sifat)
Na’at adalah susunan kata dalam bahasa arab yang
menunjukkan makna yang. Contoh:
- العقل السليمُ
فى
الجسم السليمُ
Terjemahan leksikalnya adalah: “Akal
sehat di dalam badan sehat“ Terjemahan dengan memperhatikan
bentuk Na’at adalah “Akal yang sehat itu
terdapat pada badan yang sehat “
Sebuah kaidah dalam bahasa berbunyi:
"Al-Jumlah ba'dan Nakirah sifah", oleh karena itu kalimat yang
datang setelah nakirah dihubungkan dengan "yang",
sebagaimana pada sifah mufradah. Contoh:
- ضربته ضربة أوجعته شهرا
Saya telah
memukulnya satu kali pukulan yang membuatnya sakit selama sebulan
- إنا سمعنا
كتابا أنزل من بعد موسى مصدقا لما بين يديه يهدى إلى الحق
وإلى طريق مستقيم
Sesungguhnya kami telah mendengarkan
sebuah kitab yang diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab
sebelumnya serta memberi petunjuk kebenaran dan jalan yang lurus.
F. Beberapa Struktur dan Karakteristik bahasa Arab dan
Pola Terjemahannya
![](file:///C:\Users\SHREYA~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.gif)
Menentukan subyek (mubtada' / fâ`il) dan predikat (khabar
/ fi'il) dalam menerjemah sangat penting. Kesalahan menentukan hal ini akan
berakibat pada keselahan terjemah, kususnya bahwa antara subyek dan predikat
terkadang diselangi unsur lain.
Contoh:
- وأثار رفض واحد
اختصار جولته الخارجية أثناء حوادث عنف أوقعت 500 قتيل في كالمنتان والعودة إلى
جاكرتا انتقادات حادة
‘Penolakan Wahid untuk mempersingkat lawatannya ke luar
negeri di tengah-tengah terjadinya tindak kekerasan yang menelan korban 500
orang terbunuh di Kalimantan dan keengganannya untuk segera kembali ke Jakarta
menuai kritikan pedas’.
- ويواجه واحد الذي
انتخب في أكتوبر 1999 ضغوطا متزايدة
‘Gus Dur yang terpilih sebagai presiden pada Oktober 1999 mendapat
tekanan terus menerus’.
![](file:///C:\Users\SHREYA~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.gif)
وأعرب عن اعتقاده بأن إصدار مجلس النواب مذكرة ضد الرئيس عبد الرحمن واحد قلل
مصداقية الرئيس وأثر بشكل مباشر أو غير مباشر على
مصداقية الحكومة
‘Ia menyatakan keyakinannya bahwa keluarnya memorandum DPR
yang menentang presiden Gus Dur menyebabkan turunnya kredibilitas beliau, dan
secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada kredibilitas
pemerintah’.
Harf عن merupakan
bagian tak terpisahkan dari fi'il أعرب sehingga membentuk makna "menyatakan", dan harf
على merupakan
bagian dari fi'il أثر untuk membentuk makna
"berpengaruh pada". Contoh lain:
- دعا : memanggil/berdoa
– دعا إلى: mengundang/mengajak
– دعا له : mendoakan kebaikan
– دعا على: mendoakan keburukan
- وقف : berdiri/berhenti
– وقف على / الوقوف
على : pengetahuan tentang/mengetahui
- أطلق : membebaskan
- أطلق على/ إطلاقه عليه: penyebutannya terhadap sesuatu
itu/mengatakan/menyebutkan
- رغب عن : menyukai
![](file:///C:\Users\SHREYA~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.gif)
Haitsu (بحيث ؛ حيث )seringkali di artikan "dimana", padahal ia lebih
tepat jika diartikan dengan: sehingga; Yang; sebab; karena; dengan
cara/ketentuan; sesuai; tempat; jalur; segi; saat; ketika; secara; (dan
kadang-kadang tidak diterjemahkan serta cukup diganti dengan titik atau koma)
- كان النبي صلى الله عليه وسلم يتكلم بقول فصل
حيث لو عده العاد لأحصاه ولم يكن يسرد سردا و يستعجل استعجالا
بحيث لا يفهمه السامع
Rasulullah Saw juga selalu
berbicara dengan ungkapan-ungkapan pendek, sehingga kalau seseorang
menghitung perkataan beliau, ia akan dapat menghitungnya. Beliau tidak pernah
berbicara bertele-tele dan terburu-buru yang menyebabkan pendengar tidak
mengerti.
كيف يكون زوجي معي ومع غيري في نفس الوقت هل طبيعة
الزمن في الجنة مختلفة بحيث يمكن للرجل أن يكون معي ومع زوجة أخرى في نفس الوقت
Bagaimana mungkin suami saya duduk bersama saya dan perempuan
lain dalam satu waktu? Apakah memang tabiat zaman di Syurga berbeda sehingga
seorang lelaki bisa berada bersama saya dan bersama istrinya yang lain secara
bersamaan?
لدي صديق يعمل في تصليح الأحذية وأريد أن
أدخل معه شريكا بحيث أعطيه المال لشراء كل ما يلزمه من أدوات وهو يعمل بيده فقط
Saya mempunyai seorang teman yang bekerja di bidang
perbaikan sepatu dan saya ingin bergabung bersamanya sebagai kongsi/partner dengan
ketentuan, saya akan memberinya modal harta untuk membeli semua alat-alat
yang diperlukannya dan ia cukup bermodal tenaga saja
لفظ الزاوية عام محتمل ، حيث إن الزوايا يقصد بها
في بعض الأماكن : المساجد الصغيرة، . . . كما يقصد بالزوايا في بعض البلاد أيضاً
الأماكن التي تتخذها بعض الطرق الصوفية للتعبد وفق طريقتهم التي ارتضوها
Istilah zâwiyah itu masih umum dan ambigu, sebab
istilah ini di beberapa tempat berarti masjid-masjid kecil (mushalla) dan di
beberapa daerah lainnya berarti tempat yang dipakai oleh kalangan tarekat Sufi
untuk bersembahyang sesuai dengan ajaran/aturan tarekat yang mereka sukai
ولعل المرء إن اتقى الله يجعل له مخرجاً ويرزقه من
حيث لا يحتسب كما وعد بذلك في كتابه
Mudah-mudahan, dengan bertakwa kepada Allah Swt, seseorang
akan diberikan jalan keluar oleh Allah Swt dan dianugerahi-Nya rizki dari jalur-jalur
yang tidak ia perkirakan—sebagaimana telah Allah Swt janjikan dalam kitab
suci-Nya
مراد الفقهاء بالشك حيث أطلقوه مطلق التردد
Yang dimaksud oleh para ulama Fiqih dengan “syak”
(keragu-raguan) saat/ketika mereka menggunakan ungkapan ini adalah
kebimbangan secara umum
أما إذا كانت الحكومة أعطتك منفعة البيت تتصرف
فيها حيث شئت فلك تأجير البيت حينئذٍ
Tetapi bila memang Pemerintah telah memberikan hak
penggunaan rumah kepada Anda (secara penuh) sehingga Anda bisa memakainya sesuai
keingingan Anda, maka saat itu Anda boleh saja menyewakan rumah tersebut
فينبغي على القائمين على المساجد أن لا يضعوا إلا من كان أهلاً للإمامة
من حيث القراءة والفقه والعدالة
Jadi seyogyanya para pengurus masjid tidak mengangkat
seseorang untuk menjadi imam kecuali orang yang memang layak menduduki posisi
ini dari segi kualitas bacaan, kualitas ilmu, dan kredibelitas
pribadinya
وفي بناء المساجد في تلك الديار منفعة عظيمة حيث
يصلى فيها المسلمون ويؤدون فيها الجمعة والجماعات
Dan justru pembangunan masjid-masjid di daerah-daerah
tersebut sangat besar manfaatnya, karena kaum Muslimin akan dapat
menunaikan shalat Jamaah dan shalat Jumat di sana.
فالعمل في المصانع المذكورة جائز من حيث الأصل
Secara
mendasar, bekerja di pabrik-pabrik tersebut hukumnya boleh
أنا وجاري نعمل في نفس المؤسسة حيث أشغل رئيس
مصلحة وهذا الجار موظف فيها
Saya dan tetangga saya bekerja di lembaga yang sama. Saya
menjabat sebagai pemimpin perusahaan dan tetangga saya tersebut menjadi salah
satu karyawan di perusahaan itu
![](file:///C:\Users\SHREYA~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.gif)
Bentuk Masdar tidak selamanya harus diterjemahkan ke dalam bentuk masdar
pada bahasa Indonesia, akan tetapi terkadang lebih cocok diterjemahkan dalam
bentuk kata kerja.
- ممنوع التدخين
Dilarang merokok à bukan dilarang perokokan
- ذهبت إلى مصر طلبا للعلم
وإرضاء لله لا للهو واللعب
Saya datang/pergi ke Mesir untuk menuntut
ilmu dan mencari ridha Allah bukan untuk bersenang-senang dan bermain-main
![](file:///C:\Users\SHREYA~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009.gif)
Istilah-istilah tertentu dalam bahsa Arab dan ilmu-ilmu
seperti Fikih, Ushul Fikih dll, tidak terdapat padanannya dalam bahasa
Indonesia, sehingga istilah tersebut harus ditulis berdasarkan pelafalan kata
aslinya kemudian diberi penjelasan makna di dalam kurung.
- كان عمر بن الخطاب – رضى الله عنه – وهو يودع
الدنيا لما دخل عليه شاب وهو ينزف على وشك الموت رآه مسبلا قال : يا ابن أخي ارفع
ثوبك فانه أبقى لثوبك واتقى لربك وهو في هذه الحال
Umar bin Khaththab Ra ketika akan
meninggalkan dunia, seorang pemuda yang musbil (yang ujung
pakaiannya melewati mata kaki) menjenguk beliau yang sedang dalam keadaan berlumuran
darah (karena ditikam). Beliau berkata, "Wahai anak saudaraku! Angkatlah
pakaianmu (jadikan ujungnya di atas mata kakimu) karena hal itu
lebih baik bagi pakaianmu dan lebih (menunjukkan prilaku) takwa kepada
Tuhanmu." Padahal beliau dalam keadaan seperti ini.
![](file:///C:\Users\SHREYA~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.gif)
Penyebutan sinonim kata sering digunakan dalam kalimat
bahasa Arab untuk menguatkan makna. Ketika diterjemahkan ke dalam bahsa
Indonesia terkadang sulit atau tidak ditemukan padanan sinonim-sinonim
tersebut, sehingga tidak selamanya semua harus diterjemahkan. Cukup dengan
menambahkan kata depan sangat atau menerjemahkannya dengan beberapa kata yang
telah mewakilinya.
Misalnya:
لقد شاع الخبر شيوعا
وانتشر انتشارا فى أرجاء البلاد
Berita telah tersebar luas ke
pelosok-pelosok negeri
والمراد بها هنا مسيل
الماء ومجراه
Yang dimaksud oleh kata tersebut
di sini adalah aliran air
كان يراعي مشاعر زوجته ويهتم بها، ويدقق في والعبارة
والكلمات
Ia sangat mengerti dan perhatian terhadap
perasaan istrinya serta sangat jeli dalam mengungkapkan kata-kata.
![](file:///C:\Users\SHREYA~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image011.gif)
dibolehkan mengedepankan atau mengakhirkan
kalimat, jika hal itu akan menjadikan gaya bahasa terjemahan lebih indah dan
semakin mudah dipahami.
Contoh:
حرام بن ملحان لما طعن في المعركة ؛ طعنه كافر
قال: فزت ورب الكعبة من شدة إيمانه بالغيب
Ketika Harâm bin Milhân terluka di medan perang oleh senjata
orang kafir, karena kekuatan imannya kepada yang ghaib (wujud yang tak dapat diindra seperti Allah, malaikat,
hari Akhir dll) ia berkata, "Demi Tuhan Ka`bah, aku sungguh sangat
beruntung."
![](file:///C:\Users\SHREYA~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012.gif)
Menerjemah tidak harus terlalu leterlek, tetapi tidak
boleh terlalu jauh apalagi melenceng dari makna asli.
طريقة الاستعمال : يوضع الشامبو على الشعر المبلل. يدلك الشعر برفق,
يترك على الشعر لمدة دقيقة أو دقيقتان ثم يغسل بالماء جيدا. تكرر هذه العملية عند
الحاجة
Petunjuk penggunaan/aturan pakai: Beri shampoo,
keramaslah, biarkan satu sampai dua menit, kemudian bilaslah dengan air sampai
bersih.
![](file:///C:\Users\SHREYA~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image013.gif)
Menerjemahkan "Qâla". Tidak
selamanya qâla dan kata-kata yang musytaqq darinya diartikan
berkata. Tetapi ia bisa juga diterjemahkan sesuai dengan konteks kalimat,
seperti: berfirman (untuk Allah Swt), bersabda (untuk Rasulullah Saw),
bertanya, menjawab, berkomentar, berujar, menyarankan, menasehati, sahut, dsb..
كان صلى الله عليه وسلم يقول لـعائشة رضي الله
عنها: (إني أعلم إذا كنت عني راضية وإذا كنت علي غضبى قلت: بم تعلم يا رسول
الله؟! قال: إذا كنت علي غضبى فحلفت قلت: كلا ورب إبراهيم، وإذا كنت
عني راضية قلت: كلا ورب محمد, قالت: صدقت يا رسول الله،
ما أهجر إلا اسمك) وهي باقية على محبتها له، لكنها لا تهجر
إلا اسمه، لا تهجره هو صلى الله عليه وسلم، وهذا أيضاً من لطيف عبارتها، وتدليل
المرأة نفسها عند زوجها.
Suatu ketika Rasulullah Saw bersabda kepada
Aisyah Ra: "Sungguh aku mengetahui kapan engkau suka dan kapan
engkau tidak suka kepadaku." Aisyah bertanya "Dengan apa
engkau mengetahuinya wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Kalau
engkau sedang tidak suka kepadaku lalu bersumpah, maka engkau mengatakan,
'Tidak! Demi Tuhannya Ibrahim', dan kalau engkau sedang suka kepadaku kemudian
bersumpah, engkau mengatakan, 'Tidak! Demi Tuhannya Muhammad'. Aisyah
kemudian berkata, "Engkau sungguh benar wahai Rasulullah, aku
hanya menjauhi namamu (bukan menjauhi dirimu)." Aisyah tetap mencintai Rasulullah Saw, walaupun
ia menjauhi namanya (tidak menggunakan nama beliau ketika bersumpah kepada
Allah). Aisyah tidak menjauhi diri Rasulullah Saw. (Perkataan Aisyah) ini juga
memperlihatkan halusnya ungkapan Aisyah Ra, dan upaya seorang istri berterus
terang kepada suaminya.
أقول لك لا تفعل هذا فإنه عار عليك إذا فعلته
عظيم
Saya nasihatkan/sarankan kepada anda
untuk tidak melakukan perbuatan ini, karena sungguh sebuah aib yang besar jika
anda sampai melakukannya.
قال العلماء هذا رأي ضعيف غير مستند إلى دليل وغير هذا
القول أقوى وأضبط
Para ulama berkomentar, "Ini adalah
pendapat lemah yang tidak berdasar pada dalil, dan pendapat lain selain ini
jauh lebih kuat dan akurat."
![](file:///C:\Users\SHREYA~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image014.gif)
Kata "fitnah" sering disalah
pahami oleh sebagian orang. Kata ini terdapat di dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Arab, namun memiliki makna yang berlainan. Dalam pengertian bahasa
Indonesia, sebagaimana yang tercantum KBBI, fitnah berarti: perkataan bohong atau tanpa dasar
kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang (seperti menodai nama
baik, merugikan kehormatan orang). Memfitnah berarti menjelekkan nama orang
(menodai nama baik, merugikan kehormatan, dsb). Makna ini sebenarnya lebih
tepat untuk mewakili kata buhtân dalam bahasa Arab.
Sebagian orang mengira bahwa arti kata fitnah dalam
terjemahan ayat-ayat berikut, sama dengan arti fitnah dalam pengertian bahasa
Indonesia di atas.
والفتنة أشد من
القتل
Dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan (QS.
Al-Baqarah:191)
والفتنة أكبر من
القتل
Dan fitnah itu lebih besar (dosanya) daripada pembunuhan
(QS. Al-Baqarah: 217)
Akibatnya, lahirlah ungkapan “Fitnah itu lebih kejam
daripada pembunuhan”.
Padahal fitnah dalam bahasa Arab dan dalam kedua ayat di
atas artinya adalah: (a) menebar kekacauan, seperti mengusir
Sahabat Nabi Saw dari kampung halamannya, merampas
harta mereka dan menyakiti atau
mengganggu kebebasan mereka beragama. (b) menimbulkan kehancuran
seperti penindasan dan kelaliman penguasa. (c) bencana (karena
takdir Allah), (d) terpedaya
(oleh perhiasan dunia). Makna-makna ini akan diketahui dari konteks
kalimat yang ada. Wallâhu A`lam
--::@ Alhamdulillah
@::--
I'dâd wa Taqdîm: Lalu Heri Afrizal, Lc.
-----------------
*Semua kredit kembali kepada penulisnya
Semoga dengan ilmunya yang kita manfaatkan bisa menjadi mizan hasanah bagi Ustaz Lalu Heri Afrizal, Lc. di akhirat kelak. Amin
** Image by : https://twitter.com/timelinearab
Post a Comment